Rabu, 09 September 2009

Telur dan Daging Bebek Sama-sama Bernilai Jual Tinggi


Telur merupakan salah satu bahan makanan pokok yang penting saat ini. Karena telur mampu memberi manfaat protein hewani dengan harga yang jauh lebih murah dari harga daging.

Tak terkecuali dengan telur bebek. Telur yang satu ini sangat mudah dikenali dengan warna cangkangnya yang hijau pudar. Di pasar-pasar tradisional dan modern, harga telur bebek cenderung stabil yang berkisar antara Rp 1.500 per butir.


Walaupun relatif lebih mahal, akan tetapi permintaan akan telur bebek lumayan tinggi. Terutama untuk industri makanan seperti pembuatan telur asin serta restoran dan katering. Sayangnya, peternak bebek tak banyak jumlahnya. Karena, ternak bebek punya risiko tingkat kematian yang tinggi.

Lihat saja bagaimana upaya Fizal Muhni memenuhi pesanan telur bebek yang sampai puluhan ribu per hari jumlahnya. Padahal, kapasitas produksi telur bebek di peternakan miliknya hanya sebesar 2000 telur per hari.

Fizal sendiri tak menyangka bakal terjun di bisnis peternakan bebek. Lantaran selama ini Fizal lebih banyak berkutat dengan bisnis furniture. "Karena pasar ekspor di luar negeri sepi, saya banting stir ke bisnis peternakan bebek yang baik daging atau telurnya selalu dibutuhkan," ujarnya.

Untuk mewujudkan peternakannya, Fizal menyulap lahan kosong seluas 2000 meter persegi menjadi peternakan bebek petelur jenis mojosari. Bebek ini termasuk jenis bebek jawa yang mampu bertelur rata-rata 260 butir per tahun. Sementara pesaing terdekatnya adalah bebek alabio dari Kalimantan Selatan yang mampu bertelur sebanyak 300 telur per tahun.

Agar produksi telur bebek mojosarinya banyak, Fizal sengaja mencampur pakan bebeknya dengan udang. Setiap hari satu ekor bebek butuh sekitar 100 gram pakan campuran udang tersebut. Tak heran jika Fizal menamakan usaha peternakan bebeknya dengan nama CV Bebek Udang. Usaha peternakan bebek ini sendiri telah berjalan selama setahun lebih.

Dengan campuran pakan tersebut, sekitar 70% sampai 80% dari total 2000 bebeknya mampu bertelur dengan baik. Artinya, setiap hari Fizal bisa memanen sekitar 1600 telur bebek segar. telur tersebut dijual seharga Rp 1.100 per butir.

Dari jumlah tersebut, sekitar 1.500 butir sudah terjual untuk kebutuhan industri makanan di Jogjakarta dan Jawa Tengah. Sementara sisanya 100 butir dibuat oleh Fizal emnjadi telur asin seharga Rp 1.600 per butir. dari harga-harga tersebut Fizal mengaku menarik margin sampai 20% per butir. Total jenderal, omzet Fizal dalam sehari mencapai Rp 1,81 juta.

Lantaran menggunakan campuran pakan dari udang, warna kuning telur yang dihasilkan bebek Fizal cenderung lebih kuning dari telur bebek biasa. "Itu karena kandungan vitamin dan proteinnya tinggi," jelas Fizal.

Setelah 26 bulan, atau dua kali masa rontok bulu, bebek petelur Fizal bakalan memasuki masa afkir. Biasanya bebek afkir seperti ini akan dijual Fizal ke pasar tradisional untuk dikonsumsi dagingnya. "Sampai sekarang, saya sudah menjual sekitar 100 ekor bebek afkir," ujar Fizal. Harganya, Rp 26.000 per ekor.

- 30 April 2009
Sumber :
Aprillia Ika
9 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar